Kamis, 08 Januari 2015

MATERI TIK DALAM KEPERAWATAN



Penerapan Teknologi Informasi di Bidang Kesehatan Dapat Diibaratkan Sebagai Pisau Bermata Dua

Penerapan teknologi informasi di bidang kesehatan dapat diibaratkan sebagai pisau bermata dua. Di satu sisi, inovasi ini dapat meningkatkan efisiensi, tetapi di sisi lain dapat menyebabkan pemborosan, memperburuk kinerja organisasi bahkan kegagalan.
Teori mengenai difusi inovasi pertama kali dicetuskan oleh Everett Rogers melalui publikasinya pada tahun 1960 dengan mendefinisikan sebagai proses dimana inovasi dikomunikasikan melalui saluran tertentu pada kurun waktu tertentu kepada anggota sistem sosial. Sedangkan inovasi diartikan sebagai “ide, praktek atau obyek yang dianggap baru oleh individu, kelompok atau bahkan organisasi”. Proses individu mengadopsi inovasi secara bertahap meliputi fase pengetahuan, persuasi, keputusan, implementasi dan konfirmasi. Pengenalan obat baru juga mengikuti fase tersebut. Dokter akan menggunakan obat baru setelah menerima berbagai informasi melalui berbagai saluran komersial dan divalidasi oleh saluran profesional.
Akan tetapi, penerapan konsep inovasi dan difusi bagi adopsi teknologi informasi tidaklah sederhana. Keputusan mengadopsi teknologi informasi tidak hanya terletak pada aspek individu, tetapi juga pada tingkatan organisasional. Inovasi penggunaan surat elektronik (e-mail) lebih tergantung kepada keputusan individu bukan organisasi. Di sisi lain, dalam suatu organisasi, berbagai jenis perangkat lunak (yang baru dan lama) dapat digunakan secara bersama-sama.
Di sinilah peran jaringan sosial menentukan perilaku adopsi inovasi di sektor kesehatan. Kehadiran seorang juara (champion) juga akan menentukan proses adopsi inovasi tersebut. Champion adalah orang yang memiliki ide kreatif dan menerapkannya di organisasi. Mereka adalah orang yang membuat kontribusi terhadap proses inovasi dengan secara aktif dan bersemangat mempromosikan inovasi, membuat dukungan, mengatasi resitensi serta memastikan bahwa inovasi diterapkan.
Teori tentang perilaku organisasi juga perlu diperhatikan untuk memahami difusi teknologi informasi. Jika suatu sistem sudah diadopsi pada tingkat organisasi, apa yang harus dilakukan untuk meyakinkan pengguna potensial untuk mengadopsinya? Mekanisme penghargaan dapat mendorong tetapi juga dapat menghambat. Pengalaman menunjukkan bahwa penghargaan tidak harus terkait dengan kompensasi finansial, tetapi juga penghargaan profesional seperti proses pengembangan karir.
Faktor lain yang mempengaruhi inovasi adalah saluran komunikasi di organisasi yang memperkuat jaringan sosial. Komunikasi yang mendukung pertukaran wacana (diskusi), membawa pengetahuan dan informasi dari luar organisasi akan mempercepat proses difusi. Selain itu, faktor lain yang berpengaruh adalah proses pengambilan keputusan dan komitmen manajemen puncak. Komitmen pucuk pimpinan dapat ditunjukkan dengan pemberian kesempatan serta sumber daya. Gaya kepemimpinan juga sangat berpengaruh. Pada fase identifikasi kebutuhan gaya kepemimpinan partisipatif akan sangat mendukung. Tetapi ketika sudah fase implementasi, model kepemimpinan yang hirarkis disebut-sebut lebih menentukan tingkat keberhasilannya. Yang terakhir adalah kesiapan terhadap perubahan. Zaltman et al. mengatakan bahwa pada fase implementasi, struktur organisasi yang mendukung pengendalian serta manajemen proyek yang berhati-hari sangat mempengaruhi keberhasilan proses inovasi. Oleh karena itu, perencanaan merupakan salah satu variabel penting dalam penerapan inovasi. Atribut organisasi merupakan prediktor penting dalam meluasnya penggunaan inovasi teknologi informasi. Akan tetapi variabel ini tidak cukup meyakinkan untuk mempengaruhi tingkat inovasi.
Sebuah penelitian menyimpulkan bahwa kesadaran terhadap komunikasi yang akurat dan tepat waktu, mekanisme reward yang menerapkan prinsip ekspektansi, pengambilan keputusan yang bersifat partisipatif, serta keberadaan champiorn sangat diperlukan untuk menjamin bahwa inovasi teknologi informasi berhasil didifusikan. Selain itu, aspek organisasi juga perlu diperhatikan tidak hanya teknologi saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar